Sebelumnya, mobil tanpa supir yang dikembangkan Google mengalami kecelakaan pada 5 Agustus lalu. Peristiwa nahas itu terjadi di markas Google di Menlo Park, California, Amerika Serikat. Kejadian yang memunculkan kontroversi di negara-negara barat.Namun sebagai perusahaan raksasa, Google pantang menyerah. Dalam uji cobanya, mobil jenis Toyota Prius dengan sistem Google Street View berhasil memetakan jalanan, rumah, dan tempat bisnis di negeri Ariel Sharon. Pemetaan ini bertujuan agar mobil autopilot Google dapat mencapai tujuan dengan tepat.
Sebagai negara yang kerap berkonflik dengan negara tetangganya, Israel mengajukan sejumlah syarat terhadap Google. Ada tiga syarat utama yang diberikan Israel kepada perusahaan yang dipimpin Eric Schmidt ini:
Pertama, Google wajib mengaburkan gambar rumah, plat nomor kendaraan, obyek vital di Israel. Hal ini untuk melindungi warga Israel dari kemungkinan buruk, akibat kemungkinan publikasi yang dilakukan Google. Kedua, jika Google Street View mendapat tuntutan hukum, hal tersebut harus dilakukan di Israel kendati Google adalah perusahaan AS. Ketiga, Google wajib memberitahukan publik Israel mengenai rute-rute yang akan mereka lalui dan memberi tanda yang jelas pada mobil tes mereka. Hal ini agar warga Israel dapat mengetahui dan mengidentifikasi mobil Google Street View.
Mobil autopilot Google menggunakan kombinasi kamera video, sensor radar dan laser pencari untuk menemukan mobil lain. Dan sebelum kecelakaan di California, mobil autopilot Google telah menempuh jarak 250 ribu kilometer secara otomatis tanpa insiden.
0 komentar:
Posting Komentar