Arsenal Suporters Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jokowi Nyapres, Pro Kontra Pun Muncul


2014 merupakan hari bersejarah yang tidak terlupakan bagi PDIP. Pasalnya, dengan lantang mereka menunjuk salah satu kadernya untuk maju sebagai calon presiden yang digelar bulan juli mendatang tahun ini.

Sebuah langkah yang dianggap dapat mencerminkan bagaimana sikap PDIP di pemilu kali ini. Selain itu, hal ini juga dianggap sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak suara.
Menariknya lagi, kader partai yang ditunjuk bukanlah orang sembarangan. Nampaknya, perhitungan terhadap kader ini benar-benar disiapkan secara matang. Mulai dari elektabilitasnya hingga beban kerja yang ia alami sekarang. Tidak seperti Golkar—yang sudah tentu menunjuk Ical sebagai presiden. Serta partai lain seperti Gerindra (Prabowo), Hanura (Wiranto-Harry Tanoe), Nasdem (Surya Paloh), PAN (Hatta Rajasa).

Siapa kader yang ditunjuk itu?  siapa lagi kalau bukan Jokowi. Wong Solo yang dulu pernah menjabat sebagai Walikota Solo. Dan, orang Jakarta yang sekarang menjadi Gubernurnya. Dengan ditunjuknya Jokowi sebagai calon presiden. Praktis—dua kali pula ia menanggalkan jabatannya sebagai kepala daerah. Pertama, sebagai Walikota Solo (periode II) dan Gubernur Jakarta yang baru berjalan dua tahun.

Tak pelak, sebenarnya track record ini merupakan sisi empuk yang pastinya akan diserang masyarakat terutama lawan politiknya untuk menjatuhkan citra capres yang doyan lagu metal ini. Selain itu, janji-janji politiknya yang mau mengubah Jakarta selama lima tahun harus segera berakhir.

Terlebih, dengan sikap politik Jokowi sendiri  yang selalu dingin menghadapi cecaran pertanyaan tentang keinginannya menjadi capres. Namun, kenyataannya—dia malah ditunjuk oleh partainya.
Memang, sudah menjadi tabiat dari PDIP dalam koordinasi antar lininya, bergantung pada pemegang pucuk kepemimpinan—Megawati (setidaknya lebih dari 10 tahun belakangan). Alhasil, meskipun Jokowi masih menjabat sebagai Kepala Daerah, hal itu tak menyurutkan sang pemegang tongkat kekuasaan di PDIP itu menunjuk Jokowi sebagai calon presiden dari partainya. Langkah yang sebenarnya cukup riskan—namun, menjadi sebuah momentum yang bagus.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar